Kamis, 05 November 2009

sistem Syaraf

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem saraf analog dengan jaringan telepon, persambungan saraf yang rumit sama seperti sistem kabel, dan otak berfungsi sebagai stasiun kontrol pusat yang begitu kompleks. Dengan mempelajari struktur dan fungsinya, maka banyak hal yang dapat kita pelajarimengenai mekanisme sistem saraf. Dasar fungsional sistem saraf adalah kombinasi sinyal listrik dan kimiawi yang membuat sel-sel saraf atau neuron mampu berkomunikasi satu sama lain.
Sistem saraf merupakan jaringan kerja pensinyalan dengan cabang-cabang yang membawa informasi secara lansung ke dan dari target khusus. Saraf dihususkan untuk trasmisi inplus dengan cepat secepat 150 m/detik (lebih dari 330 mil per jam). Akibatnya informasi dapat merambat dari otak manusia ke lengan atau sebaliknya hanya dalam tempo beberapa milidetik.
Secara umum sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang tindih :input sensoris, integraasi dan output motoris. Input adalah penghantaran atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris, misalnya sel-sel pendeteksi cahaya pada mata, ke pusat integrasi yang menterjemahkan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respon tubuh yang sesuai.Sebagian besar integrasi dilakukan dalam Sistem Saraf Pusat (SSP) atau Central Nervous System (CNS), yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan Input motoris adalah penghantaran sinyal dari pusat integrasi yaitu SSP ke sel-sel efektor, sel-sel otot atau sel-sel kelenjar yang mengaktualisasikan respon tubuh terhadap stimulus tersebut. Sinyal tersebut dihantarkan oleh saraf (nerve), berkas mirip tali yang berasal dari penjuluran neuron yang terbungkus dengan ketat dalam jaringan ikat (Campbell, 2004).
Manusia dapat merespon atau merasakan panas yang di timbulkan api, manusia dapat merasakan dingin, manusia dapat berfikir, manusia dapat mengingat sesuatu yang pernah dialami dll. Hal ini sangat terkait dengan kinerja dari saraf.
















TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Saraf
Sel saraf, atau neuron, adalah satuan anatomis dan fungsional independent dengan ciri morfologis majemuk. Mereka berperan pada penerimaan, penghantaran dan pemrosesan rangsang; pencetus aktivitas sel tertentu; dan pelepas neurotransmitter dan molekul-molekul penyampai informasi lainnya.
Saraf merupakan Susunan saraf manusia merupakan bagian tubuh yang paling kompleks dan dibentuk oleh lebih dari 100 juta sel saraf (neuron), dan didukung oleh sel-sel glia yang jumlahnya lebih banyak. Rata-rata setiap neuron memiliki sekurang-kurangnya seribu hubungan dengan neuron lain, membentuk suatu system komunikasi yang kompleks. Neuron mengadakan komunikasi yang cepat antara kelompok-kelompok sel yang diatur secara serial, sehingga memungkinkan penghantaran informasi yang cepat melewati jarak yang jauh.
2. Struktur dan Sistem Kerja Saraf
Sebuah neuron mempunyai badan sel (cell body) atau perikarion, yang relative besar yang mengandung nucleus dan berbagai ragam organel seluler lainnya. Merupakan pusat trofik untuk seluruh sel saraf dan juga peka terhadap rangsang. Neuron memiliki penjuluran mirip serat yang disebut prosesus, sehingga sel mampu mencapai jarak yang jauh untukmenghantarkan pesan. Ada dua jenis penjuluran neural yang umum: dendrit, yang merupakan juluran-juluran panjang dikhususkan untuk menerima stimulus dari lingkungan, dari sel apitelial sensoris, atau dari neuron lain dan kemudian mengirimkan sinyal dari ujungnya ke seluruh bagian lain neuron; dan akson, yang merupakan juluran tunggal yang dikhususkan untuk membangkitkan atau menghantar implus saraf ke sel lain melalui ujung neuron. Akson juga dapat menerima informasi dari neuron lain; informasi ini terutama mengubah penghantaran potensial aksi ke neurom lain. Bagian distal akson umumnya bercabang dan membentuk cabang-cabang terminal. Setiap cabang ini berakhir pada sel berikutnya berupa pelebaran yang disebut pentol akhir (bouton), yang membentuk struktur yang disebut sinaps. Sinaps meneruskan informasi kepada sel berikut dalamsirkuit.
Neuron dan julurannya mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat berfariasi. Berdasarkan ukuran dan bentuk julurannya neuron dapat dibagi menjadi: neuron multipolar, yang memiliki lebih dari 2 juluran, satu adalah akson dan lainnya adalah dendrite; neuron bipolar, dengan satu akson dan satu dendrite; dan neuron pseudounipolar, yang memiliki satu juluran dekat perikarion yang bercabang menjadi 2 cabang. Juluran itu berbentuk huruf T, dengan satu cabang meluas ke ujung perifer dan satu lagi kea rah susunan saraf pusat. Pada neuron pseudounipolar, rangsangan yang diambil oleh dendrit lansung menuju akson terminal tanpa melewati perikario.
Dibawa ini merupakan gambar bentuk dari sel saraf atau neuron adapun gambar sebgai berikut;


Bagian-bagian sel saraf dan fungsinya
1. Badan sel, berwarna kelabu mengandung nucleus, nucleolus, RE, sitoplasma (neuroplasma) dan selaput plasma, badan sel berfungsi meneruskan implus ke akson dan sebagai tempat metabolisme cell
2. Dendrit ; menghantarkan ransangan (implus) dari luar sel saraf menuju ke badan sel saraf
3. Neurit ; menghantarkan ransangan (implus) dari badan sel saraf menuju ke luar badan sel saraf
4. Sinapsis; tempat pertemuan ujung akson sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf lainnya, sehingga merupakan tempat perpindahan implus menuju sel saraf lainnya
5. Selubung myelin pembungkus akson, yang terbentuk dari fosfolipid, berfungsi melindungi akson, memberi makan akson, dan sebagai isolator.
6. Nodus ranvier, bagian dari akson yang tidak terbungkus selubung myelin dan berfungsi sebagai mempercepat penghantar implus
7. Sel schwann’s, termasuk kelompok sel neuroglia, yang berfungsi membentuk selubung myelin
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh berupa jalinan komunikasi terpadu. Secara anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan saraf pusat yang terdiri atas otak dan medulla spinalis; dan susunan saraf tepi yang terdiri atas serat saraf dan kumpulan kecil sel-sel saraf yang disebut ganglion saraf.
Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua golongan sel: sel saraf, atau neuron, yang biasanya memiliki juluran-juluran panjang; dan beberapa jenis sel glia, yang memiliki juluran-juluran pendek, yang menunjang dan melindungi neuron dan berperan serta dalam aktivitas neural, nutrisi neural, dan proses pertahanan dari susunan saraf pusat.
Neuron berespon terhadap perubahan (stimulus) lingkungan dengan mengubah perbedaan potensial yang ada antara permukaan luar dan dalam dari membrane. Sel-sel dengan sifat ini (misalnya Neuron, sel otot, beberapa sel kelenjar) disebut dapat dirangsang (excitable) atau dapat diganggu (irritable). Neuron segera bereaksi terhadap stimulus dan modifikasi potensial listrik dapat terbatas pada tempat yang mnerima stimulus atau dapat disebarkan ke seluruh bagian neuron oleh membrane. Penyebaran ini disebut potensial aksi atau implus saraf, mampu melintasi jarak yang jauh; implus saraf meneruskan informasi ke neuron lain, otot dan kelenjar.
Hampir semua neuron dalam tubuh adalah multipolar. Neuron bipolar ditemukan dalam ganglion koklearis dan vestibularis selain dalam retina dan mukosa olfaktorius. Neuron pseudounipolar terdapat dalam ganglion spinal, yang merupakan ganglion sensoris dalam akar dorsal nervus spinalis; mereka juga ditemukan dalam hampir semua ganglion cranial.
Neuron dapat pula digolongkan berdasarkan peran fungsionalnya. Neuron motoris (eferen) mengendalikan organ efektor seperti seret otot dan kelenjar eksokrin dan endokrin. Neuron sensoris (aferen) terlibat daam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh.
Interneuron mengadakan hubungan sesama neuron, membentuk rantai atau sirkuit fungsional kompleks (seperti pada retina).
Dalam susunan saraf pusat, badan sel-sel saraf hanya terdapat dalam substansi kelabu. Substansi putih mengandung juluran-juluran neuron tanpa perikarion. Dalam susunan saraf tepi ditemukan perikarion dalam ganglion dan dalam beberapa daerah sensoris (misalnya mukosa olfaktoris). Badan Sel atau Perikarion. Perikarion adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya, tidak termasuk juluran-juluran sel. Ia terutama merupakan pusat trofik, ia juga memiliki kemampuan reseptif. Perikarion kebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus pembangkit atau penghambat yang timbul dalam sel-sel saraf lain.
Sel saraf pada umumnya memiliki inti yang bulat, amat besar, eukromatik (pucat) dengan anak inti yang jelas.
Sel saraf binukleus tampak pada ganglion simpatis dan sensoris. Kromatinnya halus merata, hal ini mencerminkan aktivitas sel-selnya yang besar. Perikarion banyak mengandung reticulum endoplasma kasar yang berkembang baik, tersusun berupa argegat dari sisterna parallel. Dalam sitoplasma diantara sisterna terdapat banyak poliribosom, hal ini memberi kesan bahwa sel-sel ini membuat protein structural dan protein untuk ditransport. Keduanya tampak sebagai daerah bergranul basofilik yang disebut badan niss l. Jumlah badan niss l berfariasi sesuai jenis neuron dan keadaan fungsinya. Banyak terdapat terutama dalam sel saraf besar seperti neuron motoris. Kompleks golgi hanya terdapat pada perikarion dan terdiri atas deretan sisterna licin dan parallel di sekitar tepian inti. Di dalam neuron juga terdapat mitokondria, terutama banyak terdapat dalam terminal akson.
Neurofilamen (filament menengah dengan garis tengah 10 nm), banyak terdapat dalam perikarion dan juluran sel. Dendrit dan Akson
Dendrit (Yn. Dendron, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti pohon. Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrite, yang sangat memperluas daerah reseptif sel.
Percabangan dendrite memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan memadukan sejumlah besar terminal akson dari sel-sel saraf lain.
Komposisi sitoplasma dendrit serupa dengan yang terdapat pada perikarion. Bedanya, pada dendrit tidak ditemukan kompleks golgi.
Neuron pada umumnya hanya memiliki satu akson, beberapa bahkan tidak memiliki akson, hanya sedikit. Akson adalah juluran silindris dengan panjang dan garis tengah bervariasi sesuai jenis neuronnya. Akson umumnya sangat panjang. Semua akson bermula dari daerah berbentuk pyramid yang disebut akson hilok yang keluar dari perikarion. Membrane plasma akson disebut aksolema (Yn. Akson+elema, selubung), yang berisi aksoplasma. Pergerakan Molekuler. Di sepanjang akson terdapat transport dua arah molekul kecil dan besar. Transport tersebut yaitu:
a. Aliran Anteregrad Makromolekul dan organel-organel disintesis pada perikarion dan ditransport secara berkesinambungan di sepanjang akson sampai bagian terminal. Aliran ini terdapat dalam tiga kecepatan yang berbeda. Aliran lambat (beberapa mm per hari) mentranspor protein dan mikrofilamen. Aliran sedang mentransport mitokondria, dan aliran cepat (100 kali lebih cepat) mentransport bahan-bahan yang terkandung dalam vesikel yang diperlukan pada terminal akson selama transmisi neuron.
b. Aliran Retrograd Secara simultan, aliran yang mentransport sejumlah molekul, termasuk materi yang diambil lewat endositosis (termasuk virus-virus dan toksin), berlangsung dalam arah yang berlawanan.
Protein yang berhubungan dengan aliran akson yaitu dynein, suatu protein dengan aktivitas ATPase yang berada dalam mikrotubul (berhubungan dengan aliran retrograd); dan kinesin, suatu mikrotubul yang diaktifkan oleh ATPase, yang bila berkontak dengan vesikel dapat meningkatkan aliran anterograd dalam akson. Hubungan Sinaps
Sinaps berasal dari bahasa Yunani synapsis yang artinya penyatuan adalah tempat neuron-neuron saling berkontak atau antara neuron dan sel efektor lainnya (otot dan sel kelenjar). Sinaps sangat berperan pada penghantaran satu arah dari implus saraf. Hampir semua sinaps menghantarkan implus lewat pelepasan neurotransmitter pada terminal akson, berupa substansi kimiawi yang menginduksi perpindahan implus saraf ke neuron lainnya atau ke sebelah sel efektor. Sinaps dibentuk oleh suatu terminal akson (terminal prasinaps) yang menghantarkan implus, bagian lain tempat implus baru dibentuk (terminal pascasinaps) dan suatu celah sempit intraseluler yang disebut celah sinaps .
Sinaps berdasarkan perhubungannya dapat dibedakan menjadi: sinaps aksosomatik, bila akson membentuk sinaps dengan sel tubuh; aksodendritik, bila akson membentuk sinaps dengan dendrite; aksoaksonik, bila akson membentuk sinaps dengan sesama akson
Sinaps terdiri atas dua jenis: Sinaps listrik dan sinaps kimiawi
Sinaps Listrik Sinaps listrik memungkinkan potensial aksi merambat secara langsung dari sel presinaps ke sel pascasinaps. Sel-sel itu dihubungkan oleh persambungan longgar, yaitu saluran antar sel yang mengalirkan ion potensial aksi lokal agar mengalir antar neuron. Hal ini memungkinkan implus merambat dari satu neuron ke neuron lain tanpa penundaan dan tanpa kehilangan kekuatan sinyal.
Senapsis listrik dalam SSP vertebrata menyelaraskan aktivitas neuron yang bertanggung jawab atas semua pergerakan yang cepat dan has
Sinaps Kimiawi Pada sinaps kimiawi, sebuah ce;ah sempit, celah sinaptik (synaptic cleft), memisahkan sel prasinaptik dari sel pascasinaptik. Adanya celah tersebut menyebabkan sel-sel tidak dapat dikopel secara elektrik, dan potensial aksi yang terjadi pada sel prasinaptik tidak dapat dirambatkan secara langsung ke membran sel pascasinaptk. Karnanya, maka terjadilah suatu rangkaian kejadian yang mengubah sinyal listrik potensial aksi yang tiba di terminal sinaptik menjadi sinyak kimiawi yang mengalir melewati sinapsis, kemudian sinyal kimiawi tersebut diubah kembali menjadi sinyal listrik pada sel pascasinaptik.Hampir semua sinaps merupakan sinaps kimiawi dan menghantarkan implus saraf melalui neurotransmitter. Sangat sedikit sinaps menghantarkan implus melalui hubungan celah (gap junction) yang melewati membrane pre- dan pasca sinaps, sinaps listrik, ion-ion melewati hubungan celah dengan bebas dan menghantarkan implus saraf secara langsung. Sinaps memiliki struktur yang kaku, hal ini disebabkan karena membran plasma pada daerah pre- dan pasca sinaps diperkuat dan tmpak lebih tebal dari membrane yang berdekatan dengan sinaps. Pada beberapa keadaan membrane pre- dan pasca sinaps diikat oleh jembatan pada tempat sinaps. Terminal prasinaps selalu mengandung vesikel-vesikel sinaps dan banyak mitokondria. Mitokondria berfungsi menyediakan energi untuk aktivitas sinaps. Vesikel mengandung neurotransmitter.
Sel-sel Pendukung (Glia)
Sel-sel glia memegang peranan sangat penting dalam menunjang neuron. Sel ini sangat penting bagi integritas struktur system saraf dan bagi fungsi normal neuron. Jumlahnya melebihi neuron mulai dari sepuluh kali sampai lima puluh kali lebih banyak daripada neuron. Sel-sel glia mengelilingi perikarion, akson dan dendrite, selain itu mereka huga terdapat pada ruang interseluler. Sel-sel glia menyediakan lingkungan mikro yang sesuai untuk aktivitas neuron. Sel-sel glia dapat digolongkan menurut asal dan fungsinya antara lain :
a. Oligodendrosit
Oligodendrosit (oligos, kecil + dendron + kytos, sel) menghasilkan selubung myelin yang membentuk penyekat listrik dari neuron pada susunan saraf pusat (gambar). Sel-sel ini memiliki sedikit juluran yang membungkus akson, membentuk suatu selubung myelin.
b. Sel Sekwan
Memiliki fungsi yang sama seperti oligodendrosir namun ia berlokasi di sekitar akson pada susunan saraf perifer. Suatu sel scgwan membentuk myelin di sekeliling satu akson, hal ini berbeda dengan oligodendrosit yang dapat bercabang dan melayani lebih dari satu neuron dan julurannya (9.23). Jadi oligodendrosit (dalam SSP) dan sel schwan (dalam SST) membentuk selubung myelin yang menginsulasi daerah sekitar akson.
Neuron akan dibungkus myelin dalam sistemsaraf yang sedang berkembang ketika sel schwan atau oligodendrosit tumbuh di sekitar akson sedemikian rupa sehingga membrane plasmanya membentuk lapisan kosentris (melilit). Membrane itu sebagian besar disusun oleh lipid, yang merupakan konduktor arus listrik yang buruk. Dengan demikian selubung myelin memberikan insulasi listrik pada akson, analog dengan insulasi plastic yang membungkus kabel tembaga.
c. Astrosit
Astrosit (astron, bintang + kytos) merupakan sel dengan bentuk seperti bintang kerena memiliki juluran yang memancar. Sel ini mempunyai banyak filament yang terbuat dari protein asam fibriler glia yang memperkuat strukturnya. Astrosit mengikat neuron pada kapiler dan pada pia meter (jaringan ikat tipis yang membungkus SSP). Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia putih (white metter), dan astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu
Astrosit berpartisipasi dalam pengendalian lingkungan ionic dan kimiawi neuron. Astrosit juga memegang peranan dalam pengendalian banyak fungsi SSP. Disamping itu astrosit dapat mempengaruhi kelangsungan hidup neuron dan aktivitasnya, tidak hanya melalui kemampuannya untuk mengatur konstituen dari lingkungan ekstraseluler, tetapi juga karena mereka melepaskan substrat-substrat metabolik dan molekul-molekul neuroaktif. Dan akhirnya, astrosit juga membentuk komunikasi langsung dengan yang lainnya lewat hubungan celah (gap junction), membentuk suatu jaringan dimana informasi dapat berjalan dari satu titik ke titik lain dalam jarak jauh.
d. Sel epidermis
Sel ini merupakan sel epitel kolumner rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga pada susunan saraf pusat.
e. Mikroglia
Mikroglia (micros, kecil + glia) adalah sel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yang ireguler (9.13). Inti selnya panjang dan padat, berbeda dengan inti sel-sel glia lainnya yang berbentuk bulat. Mikroglia, sel fagosit yang mewakili susunan fagosit mononukleus pada jaringan saraf, berasal dari sel prekusor dalam sumsum tulang. Mereka terlibat dalam proses inflamasi dan proses pembentukan SSP orang dewasa, mereka juga menghasilkan dan melepaskan radikal protease dan oksidatif netral. Bila diaktifkan, mikroglia berperan sebagai sel pengenal antigen (antigen presenting cell).
Susunan Saraf Pusat
Susunan saraf pusat terdiri dari serebrum, serebelum, dan medulla spinalis. System saraf pusat tidak memiliki jaringan ikat sehingga konsistensinya relatif lunak. Substansi Putih dan Kelabu
Kedua substansia ini terlihat pada potongan melintang serebrum, serebelum, dan medulla spinalis. Perbedaan warna ini disebabkan karana distribusi myelin yang berbeda. Komponen utama dari substansia putih adalah akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi myelin, dan tidak mengandung badan sel neuron.
Substansia kelabu mengandung badan sel neuron, dendrite dan bagian awal dari akson dan sel glia yang tidak bermielin, merupakan daerah timbulnya sinaps. Substansia kelabu biasanya berada pada permukaan serebrum dan serebelum, membentuk korteks serebral dan serebelar, sedangkan substansia putih berada pada daerah yang lebih sentral. Kumpulan nadan sel neuron yang membentuk pulau-pulau substansia kelabu yang dikelilingi oleh substansia putih disebut nuclei. Pada korteks serebri, substansia kelabu terdiri atas enam lapis sel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Neuron-neuron pada beberapa tempat di korteks serebri mengatur implus aferen (sensorik), dan di tempat lain neuron eferen (motorik) mengaktifkan implus motorik yang mengatur perherakan volunteer.
Korteks serebri memiliki tiga lapisan-lapisan molekular luar, lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel purkinye besar, dan lapisan granular dalam. Sel-sel purkinye memiliki badan sel yang mencolok dengan dendritnya yang berkembang dengan sempurna sehingga menyerupai kipas. Lapisan granular disusun oleh sel-sel yang sangat kecil yang cenderung merata, berbeda dengan lapisan molecular yang kurang padat sel.
Meninges
Susunan saraf pusat dilindungi oleh tengkorak dan kolumna vertebralis. Disamping itu ia juga dibungkus membrane jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges memiliki beberapa lapisan, dimulai dari lapisan paling luar berturut-turut antara lain terdapat dura meter, araknoid dan pia meter. Araknoid dan piameter saling melekat dan seringkali dipandang sebagai satu membrane yang disebut pia-akarnoid. Berikut akan dijelaskan secara detil satu-persatu.
Dura Meter
Merupakan meninges luar yang terdiri atas jaringan ikat padat yang berhubungan langsung dengan periostium tengkorak. Dura meter yang membungkus medulla spinalis dipisahkan dari periostium vertebra oleh ruang epidural, yang mengandung vena yang berdinding tipis, jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Durameter dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit yang disebut ruang subdural. Epitel gepeng selapis melapisi permukaan dalam dan luar dura meter pada medulla spinalis.
Araknoid
Diambil dari bahasa Yunani arachnoeides, seperti jarring laba-laba. Ia memiliki dua komponen: lapisan yang berkontak dengan dura meter dan sebuah system trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia meter. Rongga diantara trabekel disebut rongga subaraknoid, yang terisi cairan cerebrospinal dan terpisah sempurna dari ruang subdural. Ruang ini membentuk bantalan hidrolik yang melindungi SSP dari trauma. Ruang subaraknoid berhubungan dengan ventrikel otak. Araknoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Dengan permukaan yang dilapisi oleh epitel gepeng selapis. Araknoid lebih mudah dibedakan dari pia meter karena dalam medulla spinalis araknoid lebih sedikit trabekulanya.
Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura meter, membentuk juluran-juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura meter. Juluran ini dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena, disebut villi araknoid, yang fungsinya sebagai penyerap cairan cerebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus.
Pia Meter
Pia meter terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah. Ia tidak berkontak dengan sel atau serat saraf meskipun ia terletak cukup dekat dengan jaringan saraf. Di antara pia meter dan elemen neural terdapat lapisan tipis cabang-cabang neuroglia, melekat erat pada pia meter dan membentuk barier fisik pada bagian tepi dari SSP yang memisahkan SSP dari cairan serebrospinal.
Pia meter menyusuri semua lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pia meter dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pembuluh darah menembus SSP melalui terowongan, ruang perivaskular, yang dilapisi oleh pia meter. Pia meter lenyap sebelum pembuluh darah ditransformasi menjadi kapiler. Dalam SSP kapiler darah seluruhnya dilapisi oleh perluasan cabang sel neuroglia.

Susunan Saraf Tepi
Komponen utama dari SST adalah serabut saraf, ganglia, dan ujung saraf. Serabut saraf merupakan kumpulan serat saraf yang dikelilingi oleh serangkaian selubung jaringan ikat. Berikut akan dijelaskan secara terperinci.

Serat Saraf
Serat saraf terdiri atas akson yang dibungkus oleh selubung khusus yang berasal dari ectoderm. Gabungan serat saraf membentuk berbagai lintas pada otak, medulla spinalis, dan saraf tepi. Serat saraf pada SSP dan SST memiliki perbedaan pada selubung pembungkusnya. Kebanyakan akson pada jaringan saraf dewasa dibungkus oleh satu atau banyak lipatan sel penyelubung. Pada serat saraf tepi sel penyelubung itu adalah sel schwan, sedangkan pada serat saraf pusat adalah oligodendrosit. Serat saraf tanpa myelin umumnya aksonnya bergaris tengah kecil. Sedangkan serat dengan myelin aksonnya lebih tebal dan dibungkus oleh makin banyak lapisan pembungkus kosentris yang membentuk selubung myelin.
Saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan saraf tak sadar atau saraf otonom. Sistem saraf sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubu yang cara kerjanya diatur oleh otak. Sedangkan saraf otonom berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang carakerjanya tidak adapat diatur otak, seperti sekresi keringat, deyut jantung dan gerak saluran pencernaan.





PENUTUP
A. Kesimpulan
System saraf merupakan sistem kontrol yang memiliki fungsi sebagai penerima dan penghantar ransangan keseluruh bagian tubuh, serta memberikan tanggapan terhadap ransangan tersebut. Sel syaraf yang menerima ransangan disebut dengan receptor, sedangkan sel syaraf yang menerima hasil tanggapan dari otak disebut efektor.
Struktur sel saraf meliputi, badan sel, dendrit, akson, selubung myelin, nodus ranvier, dan sel schwann’s masing-masing bagian atau struktur ini memiliki fungsi-masing masing.
Jenis-jenis sel syaraf atau neuron dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu;
1. Sel syaraf sensorik
2. Sel syaraf motorik
3. Sel syaraf konektor
Sedangkan berdasarkan bentuknya, sel saraf dibedakan menjadi, neuron multipolar, neuron unipolar dan neuron bipolar.
Mekanisme penghantar implus atau ransangan melalui dua cara yaitu, penghantar ransangan melalui akson dan penghantar ransangan melalui sinapsis.








DAFTAR PUSTAKA
_____________ (1994) Biology Living Systems, Glencoe division of Macmillan/McGraw-Hill School Publising Company.

Campbell, (2004). Terjemahan Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Erlangga Jakarta
George B. Johnson_____. The Living Word___________________
htt///www.scribd.com (diakses 20 oktober 2009)
htt///www.google.com (diakses 24 oktober 2009)

Sabtu, 17 Oktober 2009

TERMODINAMIKA

TERMODINAMIKA

Konsep Dasar dalam Termodinamika
Termodinamika mempelajari hubungan antara panas, kerja dan energi serta perubahan-perbahan yang diakibatkannya terhadap sistem. Setiap cabang khusus fisika mula-mula dipelajari dengan memisahkan bagian ruang yang terbatas atau bagain materi dari lingkungan. Bagian yang dipisahkan yang merupakan pusat perhatian kita disebut sistem, dan segala sesuatu diluar sistem yang mempengaruhi kelakuan sistem secara langsung disebut lingkungan. Bila suatu sistem telah dipilih, langkah berikutnya ialah memberikannya dalam kuantitas yang berkaitan dengan kelakuan sistem atau dengan antariksanya dengan lingkungan, atau keduanya. Pada umumnya terdapat dua pandangan yang bisa diambil, pandangan makroskopik dan pandangan mikroskopik.
Untuk menjelaskan suatu sistem dapat menggunakan kwantitas yang diterapkan baik kepada seluruh sistem atau bagian dari suatu sistem tersebut sesuai porsinya. Biasanya kwantitas yang diukur adalah tekanan, temperature dan volume. Dalam termodinamik juga menggunakan kwantitas seperti energi dalam, panas kerja dan kwantitas yang sering disebut entropi. Begitu keadaan sistem berubah kwantitas tersebut dapat berubah. Ini penting sehingga diketahui kwantitas apa yang sesuai untuk menjelaskan kondisi yang sebenarnya dari sistem tersebut. Jika ruang gas mencapai kesetimbangannya, gas tersebut mempunyai temperature tertentu, tekanan dan volume. Hukum gas ideal menggambarkan fakta ini dalam rumusan PV = nRT
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah menjadi salah satu hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya yang berhubungan dengan termodinamika. Hukum-hukum ini sering dikaitkan dengan konsep-konsep yang jauh melampau hal-hal yang dinyatakan dalam kata-kata rumusannya. Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

Hukum nol Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum Termodinamika Pertama berbunyi "energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain." Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan energi. Menurut hukum pertama, energi dalam suatu benda dapat ditingkatkan dengan menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada benda. Hukum pertama tidak membatasi tentang arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Para ilmuan terdahulu dalam termodinamika mengembangkan ide bahwa energi adalah kekal. Mereka meyakini bahwa panas adalah bentuk energi dan karena itu harus diperhitungkan untuk pertambahan dan kehilangan energi. Sehingga mereka menunjukkan hubungan fundamental antara panas, kerja, dan energi dalam.
Jika mengamati suatu sistem, dan menambah panas pada sistem, akan menghasilkan
Dapat menambah energi dalam sistem
Sistem menyediakan energi yang dibutuhkan untuk sejumlah kerja luar W terhadap dirinya sendiri.
situasi yang mirip. Dapat disimpulkan, bahwa untuk sistem,
(■(Tambahan@panas ke sistem))=(■(menambah@energi dalam))+(■(kerja luar@oleh sistem))
Pernyataan ini dikenal sebagai hukum pertama termodinamika. Dirumuskan.
Q = U + W
Dengan catatan bahwa hukum pertama ini adalah eksistensi dari hukum kekekalan energi. Kita akan lihat bahwa ini adalah satu dari dua tumpuan hukum-hukum termodinamika yang mendasarinya.
Dalam menggunakan hukum pertama termodinamika, kita harus hati-hati terhadap tanda. Banyaknya Q panas selalu masuk ke sistem. Jika panas keluar dari sistem, Q bertanda negatif. Banyaknya U menunjukkan naiknya energi dalam sistem, dan W menunjukkan kerja yang dilakukan oleh sistem.
Kerja yang dilakukan sistem
Untuk menggunakan hukum pertama, kita harus menghitung kerja yang dilakukan sistem. Situasi yang sering terjadi adalah kerja yang dilakukan selama perubahan volume.
Amati sistem yang mempunyai gas dalam selinder tertutup dengan piston yang dapat bergerak, seperti pada Gb. 12.2. Anggap gas hanya tertekan oleh berat piston, sehingga tekanan gas tetap konstan dengan besar yang didapat dari
P=F/A=(berat piston)/(luas piston)
Ketika gas dipanaskan, akan memuaikan gas V, seperti ditunjukkan pada bagian b. Selama memuai, piston naik jarak y dan kerja (F y cos θ) yang dilakukan gas ke piston, adalah, karena disini θ = 00,
W = F y = PA y
Dimana A y adalah V, penambahan volume gas, didapat bahwa
W = P V
Dengan kata lain.
Kerja sistem melakukan pemuaian V terhadap tekanan tetap P adalah P V.


Panas spesifik dari gas ideal
Sebagaimana di ketahui kapasitas panas spesifik dari suatu gas. kapasitas panas spesifik gas tetap pada volume konstan (cv) lebih kecil dibandingkan gas pada tekanan konstan (cp). Untuk memahami perbedaan antara cv dan cp, mari kita uji apa hukum pertama terhadap gas ideal.
Pertama menentukan suatu massa m dari suatu gas ideal yang berada pada volume tetap V. Ketika kita panaskan dengan Q, hukum pertama menyatakan bahwa
Q = U + W
Karena volume gas konstan, gas tidak melakukan kerja luar, sehingga W = 0. Oleh karena itu
QV = U (volume konstan)
dimana indeks V menunjukkan pada kita bahwa volume gas tetap konstan.
Dari definisi kapasitas panas, kita mempunyai
QV = mcV T
dimana cV adalah panas jenis pada volume konstan. Ganti QV dengan U dan padukan dengan cV, kita peroleh
c_V=∆U/(m ∆T)
Dengan demikian kita tahu bahwa
Besar cV adalah perubahan energi dalam pada gas per satuan massa kali perubahan temperatur.
Sekarang kita lihat situasi dimana gas pada tekanan konstan karena volumenya bertambah seiring pemanasannya. Hukum pertama menjadi
∆Q_P=∆U+∆W=∆U+P∆V
Panas jenis cP dalam situasi ini untuk gas dengan tekanan tetap:
∆Q_P=mc_P ∆T
c_P=(∆U+P∆V)/m∆T=c_V+P∆V/m∆T (12.3)
Dengan kata lain, cP lebih besar dari cV dengan besar PV/mT
Hal ini jelas nyata mengapa perbedaan bisa terjadi. Pada volume konstan, pemberian panas dapat dilakukan dengan dua cara: menaikkan energi dalam gas dan, tidak seperti halnya volume-konstan, melengkapi energi gas untuk melakukan kerja luar. Oleh karena itu, pengubahan temperatur (yaitu, pengubahan pada U), lebih baik panas disupplai pada tekanan gas konstan dibandingkan pada volume konstan. Sehingga cP selalu lebih besar dibanding cV untuk gas ideal.
Rasio cP/cV untuk gas biasanya dilambangkan dengan . Data eksperimen khas untuk cV Persamaan 12.3 yang menunjukkan hubungan cP dan cV dapat ditempatkan untuk hal-hal yang lebih penting jika kita menggunakan hukum gas. Misal hukum gas pada tekanan konstan P tapi pada dua temperatur, T dan T + T. Volume pada temperatur ini adalah V dan V + V. Untuk dua situasi ini PV = (m/M) RT menjadi
PV=m/M RT
P(V+∆V)=m/M R(T+∆T)
Kurangi persamaan pertama dari persamaan kedua untuk mendapatkan
P∆V=m/M R∆T
Susun kembali sehingga diperoleh
P∆V/m∆T=R/M
ini lebih sederhana dari bentuk persamaan 12.3. Substitusikan nilai ini ke persamaan 12.3 menunjukkan relasi antara cP dan cV:
c_P=c_V+R/M
Relasi ini sering dikutip dalam bentuk lain. Besaran cM disebut panas jenis molar zat dan dilambangkan dengan C. Sehingga kita dapati, dalam bentuk unit molar jenis,
Mc_P=Mc_V+R
C_P-C_V=R
Kedua panas jenis molar tersebut selisihnya sama dengan jumlah konstanta gas.
Relasi teoritis ini dapat diuji secara mudah dengan membandingkan nilai terukur dengan untuk C_P-C_V dengan R. Bagaimanapun, biasanya untuk mengeliminasi efek satuannya pada perbandingan ini dengan menggunakan R dan panas jenis molar mempunyai satuan yang sama, joules/kilomole-kelvin. Dengan membagi Pers. 12.5a dengan R, kita dapatkan persamaan tanpa satuan berikut ini:
C_P/R-C_V/R=1
Nilai-nilai yang berhubungan dengan experimen sebagaimana diprediksi secara teoritis, besaran (C_P-C_V )/R sesungguhnya mendekati satu.
Proses-Proses Khas pada Gas-Gas
Sifat-sifat termodinamika gas sebagaimana yang direlasikan dalam diagram PV. Ketika menggambar diagram PV, grafik yang sederhana untuk menunjukkan bagaimana hubungan P terhadap V, anggap perubahan yang terjadi pada sistem cukup lamban untuk tekanan dan temperatur yang seragam seluruh sistem pada tiap saat. Proses isotermal adalah salah satu proses dimana temperatur tetap. Karena temperatur gas ideal adalah merupakan ukuran dari energi dalamnya, proses isotermal adalah proses energi dalam yang konstan. Untuk gas ideal, maka, U = 0 selama proses isotermal. Hukum pertama, ∆Q=∆U+∆W, menjadi
∆Q=∆W isotermal, gas ideal
Untuk menguji sifat gas ideal pada perubahan isotermal, lihat ke Gb. 12.6a. Kita lihat tabung gas dalam kontak yang baik dengan tandon.
Tandon panas bisa suatu oven, kolam dingin, atau peralatan apa saja yang memiliki temperatur konstan. Hal ini untuk menjaga tabung gas pada temperatur yang konstan dimana piston yang menutup tabung bergerak tidak terlalu cepat.
Ketika beban diletakkan perlahan-lahan pada piston, tekanan pada gas perlahan-lahan naik dan volume menyusut. Diagram PV untuk proses isotermal ini diperlihatkan pada Gb. 12.6b. Bentuknya memperlihatkan hukum gas ideal, PV=nRT, dimana terjadi, jika T konstan,
P=konstan/V
Sekarang anggap gas tertekan dari titik A ke titik B pada grafik. Jika gaya pada piston dikurangi dengan sedikit demi sedikit mengurangi beban, relasi di atas antar P dan V masih berlaku. Sistem tersebut juga mengikuti garis grafik yang sama jika geraknya dari keadaan B kembali ke keadaan A. Proses tersebut dikatakan dapat balik (reversible). Ingat pada proses dapat balik, variabel keadaan memperoleh nilai yang sama pada semua tingkat proses tanpa memperhatikan arah proses yang sedang berjalan. Tidak semua proses dapat balik. Sebagai contoh, suatu proses yang cukup besar kehilangan gesekan tidak dapat menjadi dapat balik. Mengapa?
Proses adiabatik adalah salah satunya selama tidak ada panas yang hilang atau tambah oleh sistemnya. Sebagai contoh, jika sistem terisolasi dengan baik dari lingkungan, pertukaran panas dapat diabaikan, maka semua proses berada dalam sistem tersebut adiabatik. Atau jika prosesnya terjadi tiba-tiba dengan cepat (seperti gas ditekan sangat cepat), tidak ada panas yang cukup besar keluar atau masuk ke sistem pada saat yang singkat tersebut, juga dapat dikatakan adiabatik.
Untuk proses adiabatik, Q = 0 dan hukum pertama (∆Q=∆U+∆W) menjadi
∆U=-∆W adiabatik
Relasi ini, tidak hanya dibatasi untuk gas ideal saja, menjelaskan kepada kita bahwa jika sistem melakukan kerja adiabatik, energi dalamnya pasti berkurang. Kerja yang dilakukan untuk biaya energi dalam. Jika kerja adiabatik dilakukan terhadap sistem, bagaimanapun, energi dalamnya meningkat.



ENTROPY
The implications of order and disorder in a system can be approached in two quite different ways . both approaches une a quantity called entropy. the concep of entropy was introducet in the mid-180s by R. Clausius. because the concept of atom was still quite speculative at that time, Calausius followed conventional procedures and deskribed the behavior of sistem in terms of their macroscoppic variables, namely, P, V, T, and U. to describe the conseqquences of the fach that heat flows prepelentially from hot to cold, he found it convenient to define a quantity that he called entrophy.

Pandangan Tentang Fotosintesis

Fotosintesis adalah Proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis juga dapat diartikan sebagai suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Fotosintesi sangatlah bermanfaat dalam kelansungan hidup mahluk hidup. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya, keduanya mampu menangkap energi matahari untuk mensintesis molekul-molekul organik kaya energi dari prekursor anorganik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplai senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia sangat bergantung pada organisme autotrof. Dalam proses respirasi atau pernapasan yang dilakukan manusia maupun hewan sangat membutuhkan O2 hasil dari pada proses fotosintesis tumbuhan.
Fotosintesis fotosistem tidak hanya mampu menyediakan kebutuhan O2 atau oksigen bagi kehidupan manusia akan tetapi juga kebutuhan akan karbohidrat, dan sumber energi lain bagi manusia yang tersimpan dalam bentuk buah dan umbi.
Kebutuhan manusia akan karbohidrat dapat pula disediakan oleh fotosintesis. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Karbohidrat yang terasa manis disebut gula (sakar). Dari beberapa golongan karbohidrat, ada yang sebagai penghasil serat-serat yang sangat bermanfaat sebagai diet (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan manusia.
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Reaksi fotosintese sinar matahari :
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6 O2
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Selian karbohidrat fotosintesis juga berperan dalam pembentukan protein dan lemak.
Apa yang akan terjadi jika fotosistesis tidak ada ?. Jika dalam kehidupan inii tumbuhan sudah tidak mampu melakukan fotosintesis atau tidak ada lagi tumbuhan yang akan berfotosistesis maka ketersedian O2 atau oksigen di atmosfer bumi akan berkurang atau bahkan habis. Maka kehidupan pun akan beransur-ansur mengalami kepunahan. Punah akibat ketersedian oksigen untuk melakukan respirasi sudah tidak tersedia. Selain itu juga kebutuhan manusia akan karbohidrat, protein dan lemak tidak akan mampu terpenuhi lagi.

Selasa, 25 Agustus 2009

Mengapa Manusia Harus Belajar

Mengapa Manusia Harus Belajar


Belajar merupakan proses perubahan mental manusia yang didapatkan melalui pengalaman.
Apakah manusia dapat mengalahkan seekor srigala atau macan jika tidak menguankan ilmu? Tentu dalam pikiran mu menjawab TIDAK, karma tampa ilmu manusia sangalah lemah, ia tidak akan mampu mengalahkan binatang buas. Bahkan tampa ilmu manusia takkan mamapu mnegalahkan seekor semut atau bahkan mahluk seperti kuman. Hal inilah menjadi dasar mengap manusia harus belajar dan sebab inilah orang daapt mengatakan “MANUSIA TAMPA ILMU SAGAT LEMAH” oleh karan itu dalam mempertahakan hidup manusia itu harus memiliki ilmu dan untuk mendapatakan ilmu itu manusia harus belajar

TINJAUAN
Belajar Sebagai Kewajiban
Dari sudut pandang agama belajar merupakan kewajiban sebagai manusia. Seperti yang tertuan dalam ayat Suci Al-Quran yang pertama kali diturukan kepada Nabi Muhammad saw Di Gua Hira Allah memerintahkan manusia untuk Iqra yang artinya membaca (belajar). Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Mencari ilmu itu kewajiban bagi setipa muslim, baik laki-laki maupun perempuan. (Hr. Ibnu Majjah).
Seruan Sang Pencipta dan Utusannnya (Nabi Muhammad Saw. Menjelaskan kepada kita bahwa mencari ilmu atau belajar itu merupakan kewajiban atau sesuatu keharusan yang harus dilakukan. Dalam hadis lain Nabi Muhammad saw bersabda “Tuntutlah ilmu walaupun kenegri cina” ini meruapakn ungkapan motivasi dan bagaiman pentingnya menuntut ilmu atau belajar yang tidak memandang waktu dan dimana saja.

Teori Belajar
Menurut Gagne (1984: ) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut.
1. belajar adalah perubahan tingkahlaku;
2. perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan;
3. perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.
Berbicara tentang belajar pada dasarnya berbicara tentang bagaimana tingkahlaku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman (Snelbeker 1974 dalam Toeti 1992:10) Dari pengertian di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkahlaku sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pros belajar tidak hanya dilakukan dalam kellas seperti pada umumnya akan tetapi belajar dapat dilakukan dimana saja.

Belajar Merupakan Investasi Kemulian Dimasa Depan

Ilmu merupakan investasi kemulian masa depan. Artinya : Jika manusia mati maka putuslah produktifitas mereka, kecuali tiga hal, (1) amal jariah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya oleh orang lain, dan (3) anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. (H.R. Bukhari)
Dalam pandanagan ekonomi belajar merupakan investasi kemuliaan pada masa depan. Artinya belajar yang kita lakukan hari ini pada hakikatnya adalah untuk mencapai kebahagian pada masa depan , baik di dunia mapun di akherat, Nabi Muhammad saw bersabda “apabila kamu menghendaki kemulian didunia, maka kuasailah ilmu, jika kamu menghendaki kemuliaan diakhirat, kuasailah ilmu. Dan jika menghendaki kedua-duanya, kuasailah ilmu.
Dalam kenyataaan hidup, kita harus mengakui bahwa mereka yang berilmu hamper selalu menduduki posisi yag tinggi dalam hidupnya, baik secara social, ekonomi maupun dalam harkat, derajat dan martabat.
Dalam runag lingkup bangsa dan Negara, suatu Negara yang dihuni oleh orang-orang berilmu cendrung lebih maju dibandingkan dengan Negara-negara yng dihuni oleh orang-orang bodoh.
Sementara itu ada orang-orang berpendapt “Sadar tidak sadar, diakui atau tidak orang-orang bodoh hampir selalu menjadi santapan orang-orang pintar”. Hal ini berarti bahawa orang-orang pintar (berilmu memiliki kedudukan atau posisi yang lebih baik dalam masyarakat. Pantaslah apabila Al-Quran manggariskan bahwa tuhan akan meninggikan orang-orang berilmu beberapa derajat.
Manusia yang gemar mencari ilmu pada masa mudanya, ia akan mulia pada masa tuanya. Segala permasalaahn hidup dpat di atasinya dengan ilmu yang dimilikinya. Ia tidak takut meghadapi hidup yang penuh dengan persaingan, bahkan tidak takut mati karma ia telah siap menghadapi kematian dengan ilmu yang dimilikinya. Inilah hakekat belajar sebagi investasi kemulian pada masa depan.



Belajar Untuk Mengatasi Hidup

Sebagaiman yang dikatakan sebelumnya bahwa mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna itu adalah manusia akan tetapi sekaligus menjadi ciptaan yang paling lemah. Manusia dalam meghadapi hidup tampa ilmu ia sangatlah rawan, menghadapi nyamuk ataupun kuman yang jauh lebih kecil pun manusia tak mampu. Akan tetapi sebaliknya jika manusia memiliki ilmu maka sungguh ia menjadi penguasa diantara mahluk ciptaan Tuhan.
Bagaimana manusia mampu membangun menara ataupun gedung bahkan tembok cina yang tinggi dan panjang? Bisakah ia melakukan tampa ilmu ?. bagaiman manusi mampu mengalahkan gajah dan mahluk binatang buas lainnya ? daptkah mereka mengalahkannya tampa ilmu ? maka sungguh tidak mungkin itu terjadi tampa manusia memiliki ilmu. Hanya dengan ilmu manusia mampu mengatasi berbagai persoalan hidup baik persoalan hidup yang sederhana maupun persoalan hidup yang sifatnya kompleks.

Belajar sebagai Hiburan
Ada sebagian orang berpendapat bahwa belajar merupakan hiburan (refresing). Di Negara-negara maju kita dapat membuktikan hal ini dari semakin banyaknya orang-orang yang sudah berusia lanjut yang melakukan aktivitas belajar, baik secara formal maupun informal. Ternyta bagi mereka belajar mamapu mnegusir berbagai ketegangan dan tekanan hidup yang semakin kompleks.
Dengan belajar otak kita terus terasah sehingga tidak berkarat dan tetap segar. Itulah sebababnya, mengapa orang-orang menghargai ilmu dengan terus belajar selalu tapa muda dan segar (fres). Bahkan dalam banyak kasus, orang yang menyenagi aktivias belajar tidak terkena penyakit pikun meskipun usia sudah tua. Hal tersebut membuktikan bahwa belajar merupakan sarana untuk refresing atau hiburan.

Belajar untuk meningkatkan jabatan
Dalam dunia kerja kita tidak akan pernah dapat kedudukan yang tinggi jika kita tidak memiliki keterampilan, pengalaman dan kedua itu tentunya didapatkan dari belara. Untuk mendaptkan jabatan yang lebih tinggi tentunya membutuhkan ketrampilan, kemampaun dan pendidikan yang lebih tinggi
Sering kita dengar bahkan kita lihat di media masa bagaimana para TKI yang berasal dari negar-negara yang baru berkembang dan memiliki SDM kurang mereka begtu tersiksa bahkan tidak jarang kita dengar mereka dipenjara, disiksa sama majikan seperti budak dizaman jahiliah, di ambil kehormatannya bahkan dibunuh …. Hal ini terjadi karan mereka kurang berpendidikan.

Belajar untuk meningkatka harga diri

Diakui atau tidak, harga diri seorang dapat menigkat dalam stu masyarakat apabial pendidikan bertambah. Orang yang berpendidikan tinggi dipandang oleh masyarakat sebagai orang yang lebih berharga nilainya karena mneguasi ilmu lebih banyak dibandingkan angota masyarakat lain. Oleh karena itu tidak sedikit orang-orang melanjutkan studinya demi menigkatkan harkat, derajat an martabat di lingkungann temapt tinggalnya







PANDANGAN ISLAM TENTANG PENDIDIKAN

Bagi konselor (agama) yang menangani konseling pendidikan, pertama tama ia harus memiliki wawasan Islam tentang pendidikan. Pandangan Islam tentang pendidikan dapat dirumuskan antara lain.

1. Bahwa belajar merupakan perintah utama dari agama Islam, tercermin pada ayat yang pertama kali turun surat al 'Alaq 1-4.

artinya: Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan, yakni telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dengan nama tuhanmu yang Maha Mulia, yang telah mengajarkan dengan pena, yakni telah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Membaca, secara psikologis mengandung muatan; proses mental yang tinggi, proses pengenalan (cognition), ingatan (memory), pengamatan (perception), pengucapan (verbalization), pemikiran (reasoning), daya kreasi (creativity) dan sudah barang tentu proses psikologi.

Secara sosiologis, membaca juga mengandung muatan: proses yang menghubungkan perasaan, pemikiran dan tingkah laku seseorang dengan orang lain. Membaca juga merupakan sistem perhubungan (Communication system) yang merupakan syarat mutlak terwujudnya sistem sosial. Selanjutnya penggunaan bahasa (yang tertulis dan dibaca) merupakan gudang tempat me¬nyimpan nilai-nilai budaya yang dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

2. Bahwa ilmu dan orang berilmu sangat dihargai dalam Islam. Apresiasi Islam terhadap ilmu bukan hanya terkandung dalam ajaran tetapi juga terbukti dalam sejarah, terutama sejarah klasik Islam. Dalam al Qur'an disebutkan bahwa orang mu'min yang berilmu dile¬bihkan derajatnya (Q/58:11). Mereka juga diberi gelar ulu al albab, ulu an nuha, ulu al abshar, dan zi hijr.(Q/39:9, Q/59:2, Q/20:54).

3. Memilih ilmu dibanding harta adalah merupakan keputusan yang tepat dan menguntungkan, baik secara moril maupun materiil. Ketika Nabi Sulaiman ditawari Allah SWT untuk memilih ilmu, harta atau kekuasaan, Sulaiman memilih ilmu, dan dengan ilmu maka ia kemudian memperoleh harta dan kekuasaan. Ali bin Abi Talib pernah berkata bahwa ilmu bisa menjagamu, sedangkan harta, engkaulah yang harus menjaganya. Harta jika diberikan kepada orang lain maka harta itu dapat berkurang, tetapi ilmu semakin sering diberikan kepada orang justeru semakin bertambah.

4. Perjuangan di jalan ilmu (sebagai murid, guru atau fasilitator) akan memudahkan jalan menuju kebahagiaan surgawi.

artinya: Barangsiapa memilih jalur ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga. (H.R.Turmuzi)

5. Pertanggungjawaban ilmu adalah pada seberapa jauh mengamalkannya.

artinya: Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tak berbuah.

artinya: Kelak di akhirat, manusia tidak bisa berkutik sbelum mempertangungjawabkan empat hal,(1) tentang umurnya, untuk berbuat apa saja, (2) tentang masa mudanyya untuk mempersiapkan apa saja, (3) tentang ilmunya, seberapa jauh ia mengamalkannya, dan (4) tentang harta, darimana ia memperoleh dan untuk apa harta itu digunakan. (Hadis)

6. Orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, secara moral dosanya lebih besar dibanding orang kafir (yang memang tidak memiliki ilmu).
artinya: Orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, akan disiksa lebih dahulu (di akhirat) sebelum siksaan bagi penyembah berhala (Zubad).

7. Pendidikan harus diorientasikan ke masa depan, untuk menyongsong dan mengantisipasi perkembangan mendatang.

artinya: Didiklah anak-anakmu berenang dan memanah, sesungguhnya anak-anakmu itu akan hidup pada zaman yang bukan zamanmu. (Ali bin Abi Talib)

8. Sesuai dengan kapasitas masing-masing, setiap orang diberi peluang yang pas untuk berkecimpung dalam bidang ilmu:
artinya: Jadilah kamu (1)orang pandai (dan mengajar), jika tidak bisa maka jadilah (2) murid, jika tidak maka jadilah (3)pendengar yang baik, jika mendengarpun tidak sempat, jadilah (4) orang yang mencintai ilmu, dan sekali-kali jangan menjadi orang yang ke lima (tidak pintar, tidak mau belajar, tidak mau mendengar dan tidak suka ilmu).

9. Jika mau menekuni suatu ilmu, pilihlah ilmu yang berguna, yang relevan dengan kemaslahatan hidup, jangan asal ilmu, Rasul pernah berdoa.

artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak khusyu', dan dari nafsu yang tidak mau kenyang serta dari doa yang tak dikabulkan. (H.R. Ahmad dalam Musnadnya)

10. Ilmu merupakan investasi jangka panjang.

artinya : Jika manusia mati maka putuslah produktifitas mereka, kecuali tiga hal, (1) amal jariah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya oleh orang lain, dan (3) anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. (H.R. Bukhari)

11. Sumber ilmu ada dua, yaitu dari Allah SWT, melalui wahyu, ilham dan intuisi, dan ilmu yang diproduk oleh akal manusia.

12. Betapapun pandainya seseorang, ia tidak boleh menyombongkan diri, karena pasti ada orang lain yang melebihinya, dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

13. Menurut Imam Gazali ada tiga kategori ulama, yaitu hujjah, hajjaj dan mahjuj. Ulama dalam kapasitas hujjah adalah orang yang alim, wara', zuhud dan mengutama¬kan agama dibanding yang lain. Hajjaj lebih dari itu, mampu membela agama dari serangan luar, dan mahjuj adalah ulama yang 'alim tetapi sifatnya tidak mulia karena ia lebih menyukai kehidupan dunia dibanding kemuliaan ukhrawi.

14. Dari tiga lingkaran pendidikan, rumah tangga, sekolah dan lingkungan masyarakat, pendidikan dalam rumah merupakan pondasi utama, meskipun sekolah dan lingkungan masyarakat juga besar pengaruhnya. Oleh karena itu contoh dan teladan orang tua kepada anak-anaknya di rumah besar sekali andilnya dalam pem¬bentukan generasi.

15. Ilmu boleh dipelajari dari sumber manapun yang tepat sesuai dengan bidangnya. Tidak mengapa seorang muslim belajar matematik kepada orang Kristen, bela jar teknologi kepada orang Yahudi, belajar berburu kepada orang primitif.

artinya: Ambillah hikmah itu dari manapun ia ke luar.

artinya: Hikmah itu ibarat barang milik mu'min yang hilang, yang bisa ditemukan di mana saja, oleh siapa saja.

16. Pergi merantau dalam rangka mencari ilmu dipandang sangat positif dalam pengembangan diri dan wawasan.
artinya: Tuntutlah ilmu, meski sampai jauh ke neegri Cina.
artinya: Merantaulah, engkau pasti akan menemukan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan. Bersusah payahlah, karena sesungguhnyya nikmatnya hidup itu justeru terasa dalam kesulitan. (Imam Syafi'i)

17. Jalan hidup yang benar akan membantu keberkahan ilmu, sementara jalan hidup yang salah akan menghi¬langkan nilai keberkahan ilmu.

artinya: Aku pernah mengeluh kepada kyai Waki' tentang kesulitan belajar, maka guruku menganjurkan agar aku menjauhi perbuatan maksiat. Dia juga mengajarkan kepadaku bahwa cahaya ilahiyyah tidak akan diberikan kepada ahli maksiat. (Imam Syafi'i)

18. Bahwa kewajiban belajar itu tidak dibatasi oleh umur, oleh karena itu hidup berumah tangga tidak menghalangi keharusan menuntut ilmu, atau nikah dan belajar dapat sejalan, tidak harus dipertentangkan. Prinsip pendidikan dalam Islam adalah pendidikan seumur hidup, long life education;

artinya: Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan hingga ke liang lahat.

(KUTIPAN)

Senin, 24 Agustus 2009

TEORI-TEORI BELAJAR


Teori-Teori Belajar

HUNAEPI
"Pendidikan adalah aspek universal yang selalu dan harus ada dalam kehidupan manusia, tampa ada pendidikan manusia tidak akan pernah mendapatkan kebudayaan, jika tampa pendidikan, kehidupan manusia tentu akan mengarah kepada kehidupan statis, tampa ada kemajuan, bahkan bisa jadi akan mengalami kemunduran dan kepunahan, karena itu, menjadi fakta yang tak terbantahkan  bahwa pendidikan adalah sesuatu yang niscaya dalam kehidupan manusia"(Mark K. Smith 2009).
"Belajar merupakan sebuah keharusan untuk menhgadapi tantangan zaman yang makin bersaing secara intelektualitas. Jika kita tidak mampu bersaing secara intelektualitas maka sungguh kita akan menjadi yang terpuruk. Makna kata belajar telah terungkap begitu banyak dalam teori-teori  seperti hanya yang diungkapakan oleh para tokoh ilmuan yang memiliki aliran filosofis".
A.  Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya :
1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya:
Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus – Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
  • Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar (conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
  • Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
  • Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
  • Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
  • Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
  • Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.
4. Social Learning menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh lain yang mengembangkan teori belajar behavioristik ini, seperti : Watson yang menghasilkan prinsip kekerapan dan prinsip kebaruan, Guthrie dengan teorinya yang disebut Contiguity Theory yang menghasilkan Metode Ambang (the treshold method), metode meletihkan (The Fatigue Method) dan Metode rangsangan tak serasi (The Incompatible Response Method), Miller dan Dollard dengan teori pengurangan dorongan.
B. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi. James Atherton (2005) menyebutkan bahwa asisimilasi adalah “the process by which a person takes material into their mind from the environment, which may mean changing the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah “the difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”
Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :
  1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
  2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
  3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
  4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
  5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
C. Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.
D. Teori Belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut Koffka dan Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang terpenting yaitu :
  1. Hubungan bentuk dan latar (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure.
  2. Kedekatan (proxmity); bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu.
  3. Kesamaan (similarity); bahwa sesuatu yang memiliki kesamaan cenderung akan dipandang sebagai suatu obyek yang saling memiliki.
  4. Arah bersama (common direction); bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu.
  5. Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya bentuk yang sederhana, penampilan reguler dan cenderung membentuk keseluruhan yang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan; dan
  6. Ketertutupan (closure) bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap.
Terdapat empat asumsi yang mendasari pandangan Gestalt, yaitu:
  1. Perilaku “Molar“ hendaknya banyak dipelajari dibandingkan dengan perilaku “Molecular”. Perilaku “Molecular” adalah perilaku dalam bentuk kontraksi otot atau keluarnya kelenjar, sedangkan perilaku “Molar” adalah perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar. Berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola adalah beberapa perilaku “Molar”. Perilaku “Molar” lebih mempunyai makna dibanding dengan perilaku “Molecular”.
  2. Hal yang penting dalam mempelajari perilaku ialah membedakan antara lingkungan geografis dengan lingkungan behavioral. Lingkungan geografis adalah lingkungan yang sebenarnya ada, sedangkan lingkungan behavioral merujuk pada sesuatu yang nampak. Misalnya, gunung yang nampak dari jauh seolah-olah sesuatu yang indah. (lingkungan behavioral), padahal kenyataannya merupakan suatu lingkungan yang penuh dengan hutan yang lebat (lingkungan geografis).
  3. Organisme tidak mereaksi terhadap rangsangan lokal atau unsur atau suatu bagian peristiwa, akan tetapi mereaksi terhadap keseluruhan obyek atau peristiwa. Misalnya, adanya penamaan kumpulan bintang, seperti : sagitarius, virgo, pisces, gemini dan sebagainya adalah contoh dari prinsip ini. Contoh lain, gumpalan awan tampak seperti gunung atau binatang tertentu.
  4. Pemberian makna terhadap suatu rangsangan sensoris adalah merupakan suatu proses yang dinamis dan bukan sebagai suatu reaksi yang statis. Proses pengamatan merupakan suatu proses yang dinamis dalam memberikan tafsiran terhadap rangsangan yang diterima.
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :
  1. Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.
  2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
  3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
  4. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
  5. Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat.